- TIPS BERWIRAUSAHA YANG DI AMBIL DARI KATA BAHASA JAWA
Titen
Titen dalam bahasa Indonesia berarti Hafal, mengetahui, memahami, menguasai.
Hal ini mengandung filosofi, bahwa untuk sukses kita perlu memiliki ilmu yang mumpuni yang didapat dengan banyak belajar, baik melalui media visual, audio, audiovisual, internet, maupun belajar langsung dari pengalaman orang lain.
Sumber kekayaan pada hakekatnya dari seberapa banyak ilmu yang kita miliki, kita bisa bertanya, berapa milyar dollar isi kepala Bill Gates ?
Dalam konteks customer service, pelanggan kita pasti akan senang kalau kita mengetahui data pribadinya, nama lengkapnya, gelarnya, ulangtahun-nya, prestasinya, dll. Seorang customer kita yang hari ini ulang tahun pasti akan bangga apabila tiba-tiba kita memberikan hadiah kecil kepadanya. Apakah kita hafal nama semua customer kita ?
SeTiti
Setiti artinya Teliti.
Enterpreneur yang sukses diharapkan mempunyai sifat teliti. Selalu teliti terhadap kualitas produk/jasanya, teliti dalam mengelola keuangan usahanya. Jargon "teliti sebelum membeli "perlu benar benar dihayati dan diterapkan oleh entrepreneur, karena sebelum kita melakukan Penjualan, tentu kita juga melakukan Pembelian.
Disamping menjadi Penjual yang hebat, seorang entrepreneur juga dituntut untuk menjadi Pembeli yang Hebat pula. Pengusaha Warung Bakso yang hebat, tentu harus teliti dalam membeli semua bahan baku masakannya, agar masakannya Lezat dan memenuhi selera konsumennya.
Ngati-ati
Ngati-ati artinya berhati-hati.
Entrepreneur sukses harus selalu berhati-hati dalam menjalankan usahanya, agar tidak ditipu konsumen nakal, karyawan nakal , dll. Sikap kehati-hatian ini sangat penting untuk diperhatikan dan dilatih. Entrepreneur harus bisa mengembangkan system " keamanan " yang baik dalam menjaga seluruh asset usahanya, dari kemungkinan dicuri, ditipu, dimanipulasi, dll.
Tirakat
Berarti mampu menahan segala kesulitan, menahan diri untuk tidak bersenang-senang. Pada tahap awal usaha seringkali banyak kesulitan dan permasalahan yang kita hadapi, serta banyak godaan untuk segera "menikmati hasil ".
Dalam budaya Jawa istilah "Tirakat" sering diikuti dengan laku Puasa. Dalam budaya Cina, orang Cina melakukan tirakat dengan makan bubur sebelum sukses. Dalam ilmunya R.Kiyosaki, kita tidak boleh tergoda untuk memiliki Liabilitas, sebelum Asset kita benar-benar bekerja menghasilkan kekayaan bagi kita.
Entrepreneur harus terlatih untuk tidak " berbuka Puasa " sebelum waktunya tiba. Sehingga kita tidak terjebak pada pengalihan asset menjadi Liabilitas.
Ke-empat hal di atas diharapkan mampu dilatih dan dilaksanakan secara bersamaan dengan konsisten, agar sukses dalam berwirausaha. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar